peka... jemari meraba
perih... kalbu merintih
bukan pada suratan yg menggugat
namun pada tangan yg tak kuasa merubah
maaf, bila semua hanya buih
karena jasad masih terasa segumpal daging yg tak berharga
menua...waktu mengntarkan ku untuk berpulang
dan pekat...tiada tetesan air mata yg mengiring ku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar